Meskipun fungsi dan manfaatnya sama, rawa Singkil sudah terlebih dahulu dilindungi dengan ditetapkannya sebagai suaka Margasatwa sejak tahun 2000. Sementara Rawa Kluet sudah dilindungi semenjak zaman Hindia Belanda dan masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Lueser.
Kawasan Rawa Singkil merupakan lingkungan yang paling banyak menyimpan misteri, hampir sebagian besar kawasan ini tidak dihuni dan tidak ada jalan, pemukiman maupun pembangunan.
Rawa Singkil memiliki luas sekitar 100.000 hektar, merupakan tempat yang paling banyak dijangkiti Malaria dan Elephantisis. Selain itu juga merupakan tempat yang banyak dihuni oleh Buaya yang memiliki panjang 5 meter dan sangat berbahaya.
Ular Kobra Sumatera juga membangun sarangnya di bagian yang lebih kering, sementara kawasan rawa-rawa dihuni oleh berbagai jenis Kobra lainnya yang berbisa, seperti pope's bamboo viper. Serta ular sawah atau Sanca yang panjangnya mencapai 8 meter dan mampu meremukkan mangsanya sampai tewas. Orang Utan juga termasuk populasi yang sangat banyak di daerah ini bahkan yang terpadat di dunia (acehpedia.org).
Kawasan Rawa Singkil merupakan lingkungan yang paling banyak menyimpan misteri, hampir sebagian besar kawasan ini tidak dihuni dan tidak ada jalan, pemukiman maupun pembangunan.
Rawa Singkil memiliki luas sekitar 100.000 hektar, merupakan tempat yang paling banyak dijangkiti Malaria dan Elephantisis. Selain itu juga merupakan tempat yang banyak dihuni oleh Buaya yang memiliki panjang 5 meter dan sangat berbahaya.
Ular Kobra Sumatera juga membangun sarangnya di bagian yang lebih kering, sementara kawasan rawa-rawa dihuni oleh berbagai jenis Kobra lainnya yang berbisa, seperti pope's bamboo viper. Serta ular sawah atau Sanca yang panjangnya mencapai 8 meter dan mampu meremukkan mangsanya sampai tewas. Orang Utan juga termasuk populasi yang sangat banyak di daerah ini bahkan yang terpadat di dunia (acehpedia.org).