Banda Aceh (ANTARA News) - Dua jenis tanaman khas yang selama ini menjadi ikon Provinsi Aceh yakni pohon Jeumpa dan Seulanga, perlu diselamatkan melalui program pembudidayaan , kata Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Aceh, Darwati A Gani.

"Saya berharap peran semua pihak, terutama pemerintah untuk menyelamatkan dua jenis tanaman khas Aceh sebagai upaya mengantisipasi jangan sampai punah," katanya di Banda Aceh, Kamis.

Hal itu disampaikan Darwati A Gani disela-sela peringatan HUT ke-31 Dekranas yang diwarnai dengan aksi penanaman sebanyak 1.000 pohon di komplek Taman Ratu Safiatuddin Kota Banda Aceh.

Darwati yang juga isteri Gubernur Aceh Irwandi Yusuf, menyebutkan bahwa dua jenis pohon khas itu saat ini mulai langka.

"Bunga dan daun dari pohon Jeumpa dan Seulanga tersebut selain memiliki aroma yang harum, juga mengandung zat pewarna yang khas dan bisa digunakan untuk mewarnai kain," kata dia.

Ia menyebutkan pada masa lalu, tanaman yang menjadi salah satu ikon atau ciri khasnya Aceh itu tumbuh dan berkembang yang ditanam di perkarangan rumah penduduk di provinsi ujung paling barat Indonesia ini.

Darwati menyatakan Dekranasda Aceh siap menjadi garda terdepan untuk mengkampanyekan program penghijauan yang telah dicanangkan pemerintah sejak 2010.

"Menjadi kepedulian kita bersama dengan pemerintah dan seluruh elemen masyarakat untuk menyelamatkan bumi dari ancaman pemanasan global. Tidak ada kata lain kecuali keterlibatan kita semua untuk menghijaukan kembali bumi ini," kata dia.

Darwati mengimbau masyarakat terutama di kawasan perkotaan di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa itu agar memiliki tanggung jawab yang sama untuk melindungi tanaman dari serangan hewan.

"Artinya, jika pohon sudah ditanam maka masyarakat kita minta jangan melepaskan hewan ternaknya, karena sebagian pohon mati akibat dimakan ternak peliharaan warga," kata dia. | antaranews.com